Langsung menuju sasaran aja, kartun di Indonesia sering ditafsirkan sebagai sarana hiburan bagi anak kecil, mengapa seperti itu? MUNGKIN dan hanya mungkin pikiran indonesia yang teknologi pembuatan kartunnya masih dikatakan buruk menganggap kartun tidak membahayakan orang dewasa hanya boleh melihat suatu tontonan yang bersifat truly drama ataupun action yang aktor atau aktrisnya dapat dijadikan patokan sebagai pengmbangan mode.
Sebenarnya di negara yang kartun-nya sudah berkembang, segala sesuatu yang berbau kartun baik itu komik (manga) atau film (animasi) memiliki status peratingan sama halnya seperti bacaan atu film lain yang bukan termasuk kategori kartun.
Di Indonesia peratingan bagi segala hal yang berbau kartun belum terlalu dijalankan, dan karenanya kita banyak mendengar hal buruk yang terjadi pada anak kecil mulai dari memar sampai meninggal dunia karena meniru adegan jagoannya di kartun itu. Selain itu banyak stasiun televisi disini yang kecolongan oleh kartun. contohnya stasiun televisi yang banyak dangdutnya pernah menampilkan anime Fuushigi Yuugi, memang awalnya film itu tidak menonjolkan sesuatu yang berbahaya tetapi ditengah muncul beberapa adegan yang sangat tidak layak ditonton dan langsung disensor beberapa episode (klo saya ga salah) dan menggangu keseluruhan cerita.
Kesimpulan tulisan ini mungkin agak rancu tapi tidak semua kartun untuk anak kecil.!@
List yang menurut ku tidak cocok bagi anak kecil dibawah 12 tahun (yang sedang atau telah selesai tayang):
- Serial Gundam (ceritanya terlalu berat and banyak nudity-nya)
- Klo di Indonesia namanya Crayon Shinchan (terlalu nude)
- Fuushigi Yuugi (Echi bung!)
- Full metal Panic (anak kecil liat Chidori pasti langsung waaaaa)
- Naruto (terlalu sadis eung, ada yang dah meninggal kan)
- Evangelion (gw aja blum ngerti ampe skrng ceritanya)
- AKIRA (terlalu sadis and berat)
- Blue Submarine (Berat banget ceritanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar